Musi Rawas, Jejak perjuangan.com-Misteri hilangnya Kelvin, remaja yang kurang lebih 55 hari viral karena diduga terjatuh dari Jembatan Kelurahan Pasar Muara Beliti, kini memasuki babak baru. Pada Selasa malam pukul 21.00 wib, 25 November 2025, warga Desa Remayu, Kecamatan Tuah Negeri, dikejutkan oleh penemuan tulang belulang manusia di aliran Sungai Kelingi. Temuan itu langsung mengarah pada satu nama: Kelvin, yang hingga hari ini belum ditemukan sejak kejadian viral tersebut.
Penemuan ini bermula ketika seorang warga melihat sisa-sisa tulang dan potongan pakaian di tepian sungai. Yang membuat geger, pakaian tersebut identik dengan celana yang dikenakan Kelvin pada hari ia dilaporkan hilang. Informasi itu segera sampai ke keluarga korban dan aparat kepolisian.
Kepada wartawan, ibu kandung Kelvin dengan suara bergetar memastikan bahwa tulang yang ditemukan itu adalah milik anaknya.
“Itu benar anak saya… celananya sama persis dengan celana Kelvin waktu dia jatuh dari jembatan itu,” ungkap sang ibu dengan penuh kesedihan.
“Saya yakin itu Kelvin. Kami sudah ikhlas… tolong jangan diotopsi,” lanjutnya.
Keluarga menyatakan bahwa identitas pakaian sudah cukup sebagai bukti kuat. Mereka tidak ingin proses otopsi dilakukan karena alasan psikologis dan keyakinan penuh bahwa tulang belulang tersebut adalah milik Kelvin.
Pihak Polres Musi Rawas dan Polsek Muara Kelingi menyampaikan bahwa mereka telah berkoordinasi langsung dengan keluarga korban. Atas permintaan resmi keluarga, polisi tidak akan melakukan proses otopsi.
“Keluarga meminta agar tidak dilakukan otopsi. Kepolisian menghormati keputusan tersebut,” ujar salah satu petugas yang berada di lokasi.
Meski demikian, polisi tetap melakukan pendataan, pengamanan lokasi, serta prosedur identifikasi standar yang tidak memerlukan pembedahan, guna memastikan tidak ada unsur lain dalam kasus ini.
Kasus Kelvin menjadi sorotan publik setelah video dan laporan hilangnya dirinya menyebar luas di media sosial. Kelvin dilaporkan jatuh dari jembatan di Kelurahan Pasar Muara Beliti pada malam hari, memicu pencarian oleh warga, BPBD, relawan, hingga kepolisian.
Selama berminggu-minggu, pencarian terus dilakukan namun tanpa hasil. Sungai Kelingi yang luas dan berarus deras membuat pencarian sangat sulit. Banyak warganet ikut mengikuti perkembangan kasus ini, berharap Kelvin ditemukan dalam keadaan selamat.
Namun harapan itu akhirnya pupus setelah tulang belulang yang ditemukan hari ini menunjukkan kesamaan kuat dengan ciri dan pakaian Kelvin.
Setelah memastikan identitas, keluarga rencananya membawa tulang belulang tersebut untuk dimakamkan dengan layak. Warga sekitar juga tampak ikut berduka, mengingat kasus hilangnya Kelvin sudah menjadi perbincangan hangat selama beberapa minggu terakhir.
Suasana haru menyelimuti keluarga yang menerima kenyataan pahit bahwa penantian panjang tersebut berakhir dengan tragedi.
Penemuan tulang belulang ini seolah menjadi jawaban dari misteri yang menggantung lebih dari sebulan. Meski menyedihkan, keluarga Kelvin kini telah menemukan kepastian dan dapat memberikan penghormatan terakhir untuk anak mereka.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya keselamatan di area rawan seperti jem
batan dan aliran sungai besar.
